Pages

Minggu, 04 Desember 2011

Pahlawan

Pahlawan,sungguh mulia kau punya cita-cita
Ingin memerdekakan tanah air beta
Jiwa raga kau korbankan dengan rela                                                    
Dengan mengharap anak cucu kelak sejahtera
                                                      
Kini 66 tahun sudah negeri ini merdeka
            Tetapi penjajahan masih meraja lela
            Bukan dari Jepang maupun Belanda
            Tetapi dari diri manusia

Aku tak tahu apa yang dipikirkan oleh mereka
Sehingga tega membuatmu kecewa
Jiwa raga yang dulu kau korbankan dengan rela
Kini terbuang sia-sia

Jumat, 02 Desember 2011

Tips Belajar Sukses


“Posisi (tempat duduk) menentukan prestasi”
Kalau itu strategi yang kamu pake buat hadapin ulangan,siap-siap buat kecewa aja  deh!
Masalahnya keberuntungan yang kita punya tidak hadir setiap hari.posisi duduk yang strategis (di pojok belakang atau di sebelah sang juara kelas) bisa berubah sesuai mood si pengawas ujian.Dari pada “MATI GAYA” pas ujian dan jadi “MATI BERDIRI” pas rapor dibagikan.Mendingan mulai konsentrasi belajar dari sekarang!!
Dan ini merupakan beberapa cara yang mungkin dapat kamu coba :

  1. Buat jadwal belajarmu sendiri dan taati semua peraturan yang telah kamu buat
  2. Hindari cara belajar kebut semalam,karena hal itu hanya bertahan sebentar lebih baik belajar secara rutin meskipun sedikit demi sedikit karena cara ini pasti akan bertahan lama dan tidak mudah lupa
  3. Matikan TV,HP,Radio sebelum mulai buka buku
  4. Pejamkan mata dan pikirkan,kapan kamu merasa bisa dengan mudah konsentrasi.apakah bisa berfikir di pagi hari atau malah malam hari.
  5. Hindari belajar di tempat yang terlalu empuk
  6. Pastikan penerangan di tempat belajar cukup.lampu yang tidak cukup terang,tidak hanya merusak mata,tapi juga gampang bikin ngantuk
  7. Singkirkan segala benda yang bikin perhatian pecah,foto pacar atau mantan dan buku pelajaran yang bikin panic
  8. Buat tempat belajarmu senyaman mungkin untuk kamu gunakan
  9. Bikin pengumuman “GAK MAU DI GANGGU”
  10. Jangan menghadap keramaian karena hanya akan membuat konsentrasi buyar
  11. Cari tempat yang strategis,kalau di rumah terlalu ramai,kamu dapat mengungsi sementara ke tempat yang sepi
  12. Jangan lupa makan,kita juga butuh energi untuk konsentrasi
  13. Kalau memang kamu pingin belajar sambil dengerin musik sebaiknya kamu pilih musik yang tidak ada liriknya seperti musik klasik
  14. Istirahat sebentar pas penat.jangan paksain diri
  15. Ganti topik setelah belajar selama 1-2 jam.topik baru biasanya akan menumbuhkan gairah baru dan tentu saja konsentrasi baru

Baiklah,,itu tadi adalah beberapa tips yang mungkin dapat kamu gunakan,
            Selamat mencoba…………………………………..

Tak Berdaya

Saat aku bercermin terlihat semua
Atas kekurangan yang ada
Ketika aku terdampar di pulau jiwa
Ingin aku menangis saat jiwa itu terbuka
Tangisan kecewa

Diriku memang cacat & buta
Itulah aku yang kau sebut
Hatiku berdarah terbelar kaca
Aku coba bersabar walaupun sakit
Tapi kenapa selalu ada
Irisan kaca yang coba mengiris sakit

Kau salah menilai ku
Umur ku tipis & aku memang cacat
Ingatlah aku tak pernah jahat pada mu
Namun kenapa kau salah menilai kalimat
Ingatlah kebenaran akan terlihat dahulu

Bulan

Di sini saat purnama datang
Dengan sorotan cahaya putih ke dunia
Aku terpana padanya , begitu indah di lihat
Seolah meresap ke jiwa ku

Tapi keindahan itu pergi seketika
Telah tiba gerhana bulan
Habiskan nyawa sang purnama
Kegelapan datang menerpang

Akankah gerhana mengambil mu?
Dan kini aku kehilangan dirimu yang dulu
Sifat mu telah menjadi gelap
Dan tak selembut dahulu

Sahabat Sejati



Ketika dunia terang, alangkah semakin indah jikalau ada sahabat disisi. Kala langit mendung, begitu tenangnya jika ada sahabat menemani. Saat semua terasa sepi, begitu senangnya jika ada sahabat disampingku. Sahabat. Sahabat. Dan sahabat. Ya, itulah kira-kira sedikit tentang diriku yang begitu merindukan kehadiran seorang sahabat. Aku memang seorang yang sangat fanatik pada persahabatan. Namun, sekian lama pengembaraanku mencari sahabat, tak juga ia kutemukan. Sampai sekarang. Beragam orang disini belum juga bisa kujadikan sahabat. tiga tahun berlalu, yang kudapat hanya kekecewaan dalam menjalin sebuah persahabatan.
             Memang tak ada yang abadi di dunia ini. Tapi paling tidak, kuharap dalam tiga tahun yang kuhabiskan di sekolah ini, aku mendapatkan sahabat. Nyatanya, orang yang kuanggap sahabat, justru meninggalkanku kala ku membutuhkannya. “May, ngenet yuk. Warnet buka tuh,” ujar seorang Ria pada Maya saat aku dan Maya di perpustakaan. “Yuk, yuk, yuk!” balas Maya, ‘sahabatku’. Tanpa mengajakku. Langsung pergi dengan tanpa ada basa-basi sedikitpun. Padahal hari-hari kami di sekolah sering dihabiskan bersama. Huh, apalagi yang bisa kulakukan. Aku melangkah keluar dari perpustakaan dengan menahan tangis begitu dahsyat. Aku begitu lelah menghadapi kesendirianku yang tak kunjung membaik.
            Aku selalu merasa tak punya teman. “Vy, aku numpang duduk di sini boleh gak? ,” ujarku pada seorang yang lagi-lagi kuanggap sahabat. Silvy membiarkanku duduk di bangkunya. Aku meletakan kepalaku di meja. Tangis yang selama ini kutahan akhirnya pecah juga. Tak lagi terbendung. Sesak di dadaku tak lagi tertahan. Mengapa mereka tak juga sadar aku butuh teman. Aku takut merasa sendiri. Sendiri dalam sepi begitu mengerikan. Apa kurangku sehingga orang yang kuanggap sahabat selalu pergi meninggalkanku. Aku tak bisa mengerti semua ini. Begitu banyak pengorbanan yang kulakukan untuk sahabat-sahabatku, tapi lagi-lagi mereka ‘menjauhiku’. “Nid, kamu kenapa sih ? kok nangis tiba-tiba,” tanya Silvy padaku begitu aku menyelesaikan tangisku. “Ngga papa, Vy,” aku mencoba tersenyum. Senyuman yang sungguh palsu jika kumaknai. “Nid, tau nggak ? tadi aku ketemu loh sama dia,” ujar Silvy malu-malu. Dia pasti ingin bercerita tentang lelaki yang dia sukai. Aku tak begitu berharap banyak padanya untuk menjadi sahabatku. Kurasa semua sama. Tak ada yang setia. Kadang aku merasa hanya dimanfaatkan oleh ‘sahabat-sahabatku’ itu. Kala dibutuhkan, aku didekati. Begitu masalah mereka selesai, aku dicampakkan kembali. “Nid, kenapa ya, Ane malah jadi jauh sama aku. Padahal aku deket banget sama dia. Dia yamg dulu paling ngerti aku. Sahabat ku,” Silvy curhat padaku tentang Ane yang begitu dekat dengannya, dulu. Entah mengapa mereka jadi menjauh begitu.
“Yah, Vy. Jangan merasa sendirian gitu dong,” balasku tersenyum. Aku menerawang,” Kalau kamu sadar, Vy, Allah kan selalu bersama kita. Kita ngga pernah sendirian. Allah selalu menemani kita. Kalau kita masih merasa sendiri juga, berarti jelas kita ngga ingat Dia,” kata-kata itu begitu saja mengalir dari bibirku. Sesaat aku tersadar. Kata-kata itu juga tepat untukku. Oh,  Ya Allah, maafkanku selama ini melupakanmu. Padahal kau selalu bersamaku. Tetapi aku masih sering merasa sendiri. Silvy tiba-tiba memelukku. “Sorry banget, Nid. Seharusnya aku sadar. Selama ini tuh kamu yang selalu nemenin aku, dengerin curhatanku. Dan kamu bisa ngertiin aku. kamu sahabatku. Kenapa aku baru sadar sekarang, saat kita sebentar lagi berpisah…” Silvy tak kuasa menahan tangisnya. Aku merasakan kehampaan sejenak. Air mataku juga ikut meledak. Akhirnya, setelah aku sadar bahwa aku ngga pernah sendiri dan ingat lagi padaNya, tak perlu aku yang mengatakan ‘ingin menjadi sahabat’ pada seseorang. Bahkan malah orang lain yang membutuhkan kita sebagai sahabatnya. Aku melepaskan pelukan kami. “ Makasih ya, Vy. Ngga papa koki kita pisah. Emang kalau pisah, persahabatan bakal putus. Kalau putus, itu bukan persahabatan,” kataku tersenyum.

Minggu, 27 November 2011

Mutiara

Putih mengkilat
Begitu indah jika di pakai kaum hawa
Aku bepfikir”        
Teryata mutiara terbentuk
Dari berbagai kumpulan pasir
Kotoran yang kumpul dalam tiram mutiara

Sungguh mulia Allah
Karena dapat menciptakan
Makhluk yang dapat mengubah suwatu yang indah
Yaitu mutiara

Tapi kenapa ?
Manusia tidak mencontoh hal itu?
Banyak manusia yang berprilaku murka
Berwatak seperti tak beragama
Andai manusia di sebut mutiara
Mereka tak pantas menjulukinya

Andaikan…………..
Manusia sadar atas prilakunya
Dan berubah menjadi sosok mutiara yang putih
Itu adalah suwatu hal yang mulia
Menyadari prilaku murka
Dan berubah menjadi mutiara putih dan suci